Indah Patmawati

Indah Patmawati, Widyaiswara di P4TK PKn dan IPS. Lahir di Madiun, sebuah kota yang penuh sejarah dan terkenal dengan nasi pecelnya. Alamat di Jalan Parianom B4...

Selengkapnya
Navigasi Web

STASIUN MALANG

: pulang

Hal yang paling kusukai di stasiun Malang adalah duduk di ruang tunggu bagian selatan, dekat dengan toilet. What? Toilet? Dasar orang tua!

Bukan sih, aku suka duduk di situ, karena tempatnya full musik. Ada pemusik yang suaranya lumayan keren. Dan aku bisa menikmati dengan santai sesekali pikiranku menerawang terbawa syair lagu yang dibawakan.

Seperti tadi, tiba-tiba lagu Hampa dari Ari Lasso dinyanyikan. Busyet! Pas banget dengan suasana hatiku yang lagi hampa. Kayak tersindir begitu mendengarnya. Daripada aku hanyut terbawa kehampaan, maka mulutku komat kamit. Eiitt...jangan dikira aku lagi baca mantra, tapi aku lagi ikutan nyanyi. Itung-itung biar rame suasana hatiku.

Perjalanan pulang, selalu menyisakan perih yang tertahan. Tahu nggak dari jendela kereta sebenarnya aku selalu membuang setiap sunyi yang kurasakan, kupikir dengan begitu, bisa habis tumpukan sunyi yang ada di hatiku. Eeelllaadalah, ternyata nggak ada habisnya, sampai aku turun di tanah kekasih tengah malam. Kok ya masih ada saja. Padahal aku kadang jengkel, diikuti terus sama makhluk yang namanya sunyi.

Hidup hanya sekali, mengapa tak hepi aja ya ya ya... Maunya sih begitu.

Tapi yang namanya hidup, kan penuh dinamika. Nggak bisa mulus-mulus begitu aja. Nggak asyiiikkk ya. Saat sunyi aku bisa merasakan betapa indahnya makna sebuah kemeriahan. Dan aku sering merindukannya.

Pelan-pelan Kereta membawaku pergi, mengantarku pada tanah kekasih. Ah, jangan keliru ... Bukan tanah para kekasih lho...ini artinya kan banyak.

Kusempatkan menulis puisi, meski aku tahu sesungguhnya kau tak kan bisa membacanya lagi.

Mengenangmu

Aku sendirian memotong waktu untuk bisa tenang mengenangmu.

Kata-kata cinta berhenti tepat di hadapanku. Aku menggeleng saat kau menolak. Sebab aku ingin kau menerima.

Ini bukan yang pertama aku patah hati, malam kemarin saat kau remas rinduku, aku seperti ingin bunuh diri.

Tapi aku takut mati, sebab sebelum mati katanya harus mengisi beberapa formulir. Harus ikut club' hantu.

Ah, nggak mau

-------

Sebelum berhenti, aku ingin menyiapkan hatiku, agar bila bertemu denganmu, aku bisa merasakan nikmatnya saat kau menunggu kepulanganku

#perjalanan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ibu, langsung saya praktekkan kritiknya.

15 Feb
Balas

Maaf ya ...tapi itu demi kebaikan lho

15 Feb

Ndak pa pa bunda. Saya loh malah senang banget. Ada perhatian. Dan kasih kritik. Selama ini kan masih motivasi positif aja. Yang kayak bunda belum ada. Jadi tidak perlu minta maaf.

15 Feb



search

New Post