Indah Patmawati

Indah Patmawati, Widyaiswara di P4TK PKn dan IPS. Lahir di Madiun, sebuah kota yang penuh sejarah dan terkenal dengan nasi pecelnya. Alamat di Jalan Parianom B4...

Selengkapnya
Navigasi Web
SAMPING KANAN SAMPING KIRI, MAKIN BERAT

SAMPING KANAN SAMPING KIRI, MAKIN BERAT

SAMPING KANAN SAMPING KIRI

LEBIH BERAT

 

Hari ke-3

 

Jika ada pertanyaan siapakah yang paling berat tugasnya, guru Paud, TK, SD, SMP, atau SMA? Adakah jawaban yang tepat? Ini memang bukan pertanyaan HOTS tapi jawabannya memerlukan pemikiran dan melibatkan beberapa aspek yang kalau diuraikan menjadi panjang, lebar, tinggi, dan dalam. Hehehe...

Tidak ada yang lebih berat satu dengan yang lainnya, sebab masing-masing mempunyai tugas sesuai dengan bagiannya. Kalau berdasarkan tupoksinya sih, yang namanya guru itu sama saja. Menurut Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2017 Pasal 1 Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Nah lo, banyak kan tugasnya? Itu baru tugas utamanya belum lagi ditambah tugas sampingannya. Samping kanan, samping kiri akan lebih banyak lagi.

Secara tugas pokok memang sama, yang membedakan adalah tugas sampingannya. Nah itulah yang sering menjadi masalah bagi guru-guru. Benar nggak? Tugas sampingan kadang lebih berat dan lebih menyita waktu. Ketika sudah di hadapkan pada hal ini, guru seperti makan buah simalakama. Sama-sama nggak enak begitu ya...?

Khusus guru SD nih, yang kalau dipikir-pikir harus menjadi orang super di jagat pendidikan. Pinter segala hal, bahkan seharusnya mendapat gelar M.Si., akronim dari Meh Sembarang Iso (hampir semua bisa). Harus lebih teliti dari akuntan ketika menjadi bendahara, harus lebih pintar IT ketika menjadi operator, harus pandai memberikan bimbingan konseling, dan lain sebagainya. Dan semua harus dikuasai oleh guru SD tanpa kecuali. Sebab sewaktu-waktu sekolah membutuhkan, guru harus siap dan sendiko dawuh.

Pernah ada yang jadi bendahara di sekolah? Bagaimana rasanya?

Tiap bulan membuat laporan keuangan yang harus disetor ke dinas. Bolak-balik konsultasi ke pengawas atau ke dinas agar anggaran bisa cair dan perekonomian sekolah bisa berjalan lancar. Bayangkan di mana harus menyusun laporan itu. Di rumah atau di sekolah? Jangan jawab di rumah Belum lagi tugas pokoknya mengajar dan menjadi wali kelas. Kebayang kan bagaimana ribet dan ruwetya. Dilema-dilema semacam ini kadang tidak mendapat tanggapan, sementara itu jika mengajukan ganti bendahara atau tugas bendahara bergilir sering terjadi penolakan. Kalau tidak ada yang mau maka akan berdampak juga pada sekolah. Itu hanya sebagian tugas sampingan yang dilakukan oleh guru, padahal biasanya satu guru tidak hanya satu tugas tambahannya.  

Maka jangan heran jika setiap kali ada tes kompetensi untuk guru SD hasilnya tidak pernah maksimal. Mengapa bisa terjadi? Apakah kemampuan guru SD memang sangat rendah? Wow...tidak! Justru sebaliknya guru SD sangat pintar dan memiliki banyak keahlian. Di kepala guru SD ada banyak cabang pemikiran yang memerintahkan untuk menyelesaikan semua tugas moralnya sebagai guru yang harus mampu dan mumpuni. Saking banyaknya beban yang harus diselesaikan, guru sering lupa tugas utamanya, bahkan nasibnya sendiri lupa. Lupa mengurus kenaikan tingkat karena dia sibuk membimbing siswa untuk berbagai kegiatan. Dan ini sering terjadi. Belum lagi proses kenaikan pangkat yang begitu njlimet, membuat guru semakin keras menggenjot langkahnya untuk bisa menyelesaikan semuanya. Alhasil guru merasa ngos-ngosan, semua bisa dikerjakan tapi tidak maksimal.

Memang, tidak semua guru berada pada posisi yang sama. Tapi dalam sebuah lembaga masing-masing punya keterkaitan dan keterikatan. Saling mendukung dan memberi respon agar semua bisa seiring sejalan. Tidak mudah untuk bersikap peduli, simpati, dan empati pada tugas dan pekerjaan. Meski itu telah menjadi pilihan dalam hidup kita. Menjadi guru! Sukses satu, juga sukses semuanya.

Tidak ada yang berat jika dikerjakan dengan hati yang ikhlas. Hanya itu kata kuncinya. Pun tidak perlu memandang orang lain, jika hanya akan melemahkan semangat dan mengendorkan harapan. So, guru hebat, adalah guru yang bermanfaat. Bukan yang bisa dimanfaatkan!

 

#TantanganGurusiana

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasih Bu

18 Jan
Balas

Mantap, tulisannya renyah

17 Jan
Balas



search

New Post